Kamis, 16 Juli 2020

ULIR TRAPESIUM


ULIR TRAPESIUM
A.Tujuan

Setelah  mempelajari buku teks bahan ajar ini peserta didik diharapkan dapat: Menjelasan Teknik pembubutan ulir trapesium meliputi : Tahapan pembubutan ulir trapesium, Pengaturan roda gigi pengganti, Pemasangan dan Pengaturan alat potong, Pengaturan kecepatan, dalam pemotongan (Parameter), Pengukuran / pemeriksaan ulir trapezium

B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1 Dapat melakukan teknik pembubutan ulir segi empat sesuai dengan tuntutan pekerjaan
2 Dapat melakukan teknik pembubutan ulir trapesium sesuai dengan tuntutan pekerjaan

 Uraian Materi
Dalam sikap kerja dan keterampilan pembuatan ulir trapesium memerlukan ilmu pengetahuan serta kemampuan mengoperasikan mesin dan penyetelan pemasangan pahat ulir itu sendiri. Fungsi ulir trapesium sering digunakan sebagai penggerak seperti pada ragum, pembawa eretan pada meja mesin karena jenis ulir ini kuat menahan beban aksial

3.1 Standarisasi ulir trapesium

Gambar 3. 1 Geometris ulir trapezium


Besaran pada ulir Trapesium
 H1 = 0,5 p                                             
 d3 = d – 2H3
 h3 = H1 + AC
 Z = 0,25 p
 d2 = D2 = d – 2 Z

Penunjukkan
 Tr 48 x 8 ulir tunggal dengan d = 48 mm, P = 8 mm
 Tr 48 x 16 (P8) maksudnya adalah ulir majemuk dengan d = 48 mm, Kisar = 16 mm, P = 8 mm,

Tabel 3. 1 Standar Dimensi Ulir Trapesium


Ulir Trapesium adalah jenis ulir yang digunakan sebagai Transportir (pemindah gerak) pada mesin.Jenis ulir ini dapat dibuat dua macam arah putaran, ulir kanan dan ulir kiri.


Gambar 3. 2 jenis dan pengggunaan Ulir Trapesium

Penunjukkan pada gambar ulir Trapesium dinyatakan dalam:
 Tr.30 x 6
 Tr = Trapesium
 30 = Diameter nominal
 6 = Kisar


Gambar 3. 3 Penunjukkan ukuran ulir Trapesium Tr.30 x 6

Contoh Penunjukkan gambar ulir Trapesium pada penulisan Tr. 30 x 12 (P6) , mempunyai arti bahwa
 Tr = Trapesium
 30= Diameter Nominal
 12 = Kisar
 P6 = Pitch = 6 mm, dan menyatakan ulir ganda (majemuk 2 jalan)

Lebar alur (A) harus sama dengan lebar salur (B).
Dengan sudut profit ulir 300 maka lebar pahat yang digunakan dapat dihitung :
Lebar Pahat = 2A + 2C,


Gambar 3. 4 Penunjukkan ukuran ulir Trapesium ganda

Kelonggaran ulir Trapesium (AC) hanya terjadi ke arah tegak lurus sumbu ulir saja.
Besar AC diambil : 0,15 – 0,5mm, tergantung besar/kecilnya kisar yang dibuat.
Bentuk pahat ulir trapesium sesuai dengan bentuk profil ulirnya.


Gambar 3. 5 Kelonggaran ulir Trapesium 

3.2 Pahat ulir segi trapesium.
Pahat ulir trapesium yang berpenampang bulat biasanya dilengkapi pemegang.
Pahat jenis ini dapat digunakan untuk beberapa kisar. Karena posisinya miring maka hasil lebar alur yang terjadi tidak sama dengan lebar pahatnya. Untuk itu harus dihitung Lebar Alur = Lebar Pahat . cos 


Gambar 3. 6 penampang pahat ulir trapezium

Pahat ulir trapesium dalam biasanya dilengkapi dengan pemegang pahat untuk mempermudah dan menjamin kekuatan pencekaman pahat.
Sudut-sudut pahat ulir trapesium adalah :


Gambar 3. 7 Sudut-sudut pahat ulir trapesium

Karena profil ulir mempunyai kemiringan maka pengasahan pahat dibuat :
Sudut bebas muka = α m + 30
Sudut bebas belakang = α m – 30




Gambar 3. 8 Sudut bebas muka dan belakang pahat

3.3 Menghitung lebar pahat
Untuk menghitung lebar pahat untuk pembuatan ulir trapesium Tr 30 x 6
Perhatikan gambar dibawah ini :



Gambar 3. 9 Dasar perhitungan lebar pahat

Dari gambar diatas kita bisa mengetahui nilai Kisar = 2X + 2Y
Maka kita dapat mengHitung :





3.4 Teknik pembubutan ulir trapesium

Dalam Teknik pembubutan ulir trapesium biasanya dilakukan Langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pertama: Pembubutan bakal ulir. Bakal ulir dibubut sebesar diameter nominal dengan toleransi diameter bakalan ulir sebesar 0,1 mm dari diameter ulir yg dibuat.


Gambar 3. 10 diameter bakalan ulir sebesar

2) Kedua , mengatur posisi pahat. Pahat diatur setinggi senter Untuk mendapatkan profil ulir yang tegaklurus terhadap sumbu benda kerja, posisi pahat harus diatur tegak lurus benda kerja. Pengaturan posisi pahat dapat menggunakan mal pahat ulir.Hal yang sama dilakukan untuk pahat ulir dalam. seperti terlihat gambar dibawah ini :


Gambar 3. 11 posisi pahat. Terhadap benda kerja

3) Ketiga , mengatur pasangan roda gigi. Biasanya Roda gigi yang harus dipasang dapat dilihat pada tabel yang tertera di mesin. Untuk tanpa mengganti roda gigi).diAtur dengan menggeser geser tuas yang terdapat pada mesin


Gambar 3. 12 mengatur pasangan roda gigi

4) Keempat : metoda proses Pemotongan Untuk kisar kecil atau bahan yang rapuh digunakan metode memajukan pahat tegak lurus. Sedangkan Metode zig-zag dilakukan bila lebar pahat yang digunakan lebih kecil dari lebar alur ulir yang akan dibentuk. seperti terlihat gambar dibawah ini :




Gambar 3. 13 metoda proses Pemotongan ulir

Metode memiringkan eretan atas sebesar 150 dilakukan dalam pemotongan profil ulir yang besar. Atau dipotong pengasaran terlebih dahulu dengan pahat ulir segiempat, kemudian penyelesaiannya dengan pahat trapesium.
Untuk latihan pilih putaran 1/3 – 1/2 dari putaran normal.



Gambar 3. 14 Metode memiringkan eretan atas
5) Kelima, pemeriksaan setelah kedalaman mencapai (0,5 x P) + AC, ulir diperiksa apakah sudah masuk pasangannya atau belum,



Gambar 3. 15 pemeriksaan kedalaman ulir

3.5 Pemeriksaan dan pengukuran profil ulir trapesium
Ulir luar diperiksa dengan pemeriksa ulir luar (“Thread Ring Gauge”) dan ulir dengan pemeriksa ulir dalam (“Thread Plug Gauge”).
Ulir yang presisi diukur dengan Micrometer ulir atau dengan proyektor bentuk.



Gambar 3. 16 pemeriksa ulir luar dan dalam

Dengan menggunakan poros silindris kedalaman ulir dapat diukur dengan Micrometer luar.
Hasil pembacaan micrometer dapat dihitung : M = d + 2 (r + AD)





Gambar 3. 17 Cara mengukur kedalaman ulir


Gambar 3. 18 Diameter poros yang digunakan



Gambar 3. 19 menghitung kedalaman ulir


 Contoh :
Hitung hasil pengukuran M, bila diameter poros yang digunakan = 4 mm.
 Hitungan :

Perhatikan gambar diatas didapat persamaan M = d + 2(r + AD)





E. Rangkuman
1. Dalam sikap kerja dan keterampilan pembuatan ulir trapesium memerlukan ilmu pengetahuan serta kemampuan mengoperasikan mesin dan penyetelan pemasangan pahat ulir itu sendiri.
2. Fungsi ulir trapesium sering digunakan sebagai penggerak seperti pada ragum, pembawa eretan pada meja mesin karena jenis ulir ini kuat menahan beban aksial
3. Ulir Trapesium adalah jenis ulir yang digunakan sebagai Transportir (pemindah gerak) pada mesin.Jenis ulir ini dapat dibuat dua macam arah putaran, ulir kanan dan ulir kiri.
4. Besaran pada ulir Trapesium
a) H1 = 0,5 p
b) d3 = d – 2H3
c) h3 = H1 + AC
d) Z = 0,25 p
e) d2 = D2 = d – 2 Z

5. Penunjukkan pada gambar ulir Trapesium dinyatakan Tr.30 x 6 , mempunya arti sebagai berikut Tr = Trapesium, 30 = Diameter nominal, 6 = Kisar
6. Kelonggaran ulir Trapesium (AC) hanya terjadi ke arah tegak lurus sumbu ulir saja. Besar AC diambil : 0,15 – 0,5mm, tergantung besar/kecilnya kisar yang dibuat.Bentuk pahat ulir trapesium sesuai dengan bentuk profil ulirnya.
7. Prosedur umum Langkah Kerja :
a) Siapkan peralatan yang akan digunakan.
b) Periksa bahan dari kecukupan ukurannya.
c) Tentukan banyaknya putaran pada poros utama mesin bubut.
d) Pasang benda kerja pada cekam mesin.
e) Pasang bahan benda kerja pada cekam dan senter.
f) Pasang pahat potong pada eretan atas.
g) Atur kedudukan pahat potong sehingga ujung pahat terletak pada sumbu bahan benda kerja.

h) Singgungkan ujung pahat pada bahan benda kerja dan tandai pada gerakan maju pahat.
i) Majukan pahat sesuai dengan pemakanan pertama di sebelah kanan benda kerja pada tempat yang bebas.
j) Mulailah pembubutan awal dengan menggerakkan eretan ke arah kiri.
k) Hentikan mesin sejenak dan ukur diameter benda kerja yang telah dibuat.
l) Bubutlah kembali dengan pembubutan berikutnya.
m) Buat champer pada ujung-ujung benda kerja.
n) Matikan mesin dan lepas benda kerja dari cekam.
o) Lepaskan pahat potong bubut dari eretan atas.
p) Bersihkan mesin dari beram atau sisa potongan benda kerja.
q) Tindakan Keamanan dan keselamatam kerja:
r) Periksa kestabilan pencekaman benda kerja pada ceckam mesin. Jika goyang atur kembali agar putaran benda kerja stabil.
s) Perhitungkan lintasan jatuhnya beram atau sisa potongan sehingga anda aman dari sisa potongan yang terlepas.
t) Perhatikan poros utama mesin bubut yang berputar sehingga anda mengambil jarak yang aman.
u) Perhatikan penempatan pahat bubut pada eretan atas terutama kestabilan dan kuatnya penjepitan agar pada waktu proses pemotongan pahat bubut tidak terlepas dari eretan atas.
v) Perhatikan kekasaran dan suhu benda kerja jika ingin dipegang dengan tangan.
w) Selalu waspadalah selama mesin masih berjalan terhadap segala sesuatu yang mungkin terjadi.








1 komentar: